Kehamilan merupakan hasil konsepsi antara
ovum (sel telur) dan spermatozoa (sel mani) yang disertai nidasi hasil
konsepsi. Kehamilan normal, mulai dari ovulasi sampai partus lamanya
kira – kira 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), tapi terkadang
suatu kehamilan berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya melebihi waktu
yang normal. Kehamilan dibagi 3 triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.
Kehamilan sangat dinanti oleh para Ibu,
terutama yang baru saja menikah. Beberapa bahaya kehamilan harus
diperhatikan jangan sampai dilupakan, hal ini terkait dengan kesehatan
ibu dan anak dengan tujuan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Untuk menghindari bahaya kehamilan pada
ibu hamil,maka perlu mengetahui tanda bahaya hamil untuk dapat
mewujudkan cita cita tersebut tentu perlu dukungan dari seluruh anggota
keluarga, saya berusaha membagikan beberapa informasi yang berkaitan
dengan “Pengenalan tanda bahaya pada ibu hamil” melalui tulisan yang
tersaji kali ini, semoga dapat dibagikan pada teman kerja, tetangga dan
sahabat para ibu yang sedang hamil.
Pada keadaan yang bagaimana saja ibu hamil perlu mendapat kewaspadaan dan termasuk salah satu tanda bahaya kehamilan?
1. Demam tinggi.
Ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun
bila mengalami panas atau demam tinggi perlu segera dibawa kepada
tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.
Keterlambatan penanganan dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat
infeksi. Selain itu, bayi berpotensi mengalami keguguran dan terlahir
prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan.
Saran : Ibu hamil
dengan panas tinggi tidak dianjurkan untuk minum obat penurun panas
tanpa ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan. Selama mengalami demam ibu
hamil minum air putih yang cukup agar tidak terjadi kekurangan cairan
tubuh. Bila sudah mendapat pengobatan, sebaiknya ibu hamil istirahat
tirah baring di atas tempat tidur hingga suhu tubuh kembali normal .
2. Bengkak di tangan, kaki dan wajah.
Memasuki masa kehamilan beberapa
perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah kenaikan berat badan
dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki dan
wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh
tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing
kepala bahkan kejang – kejang mendadak dan disertai pertambahan berat
badan berlebihan selama hamil juga perlu diwaspadai.Semua tanda
tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan
preeklampsia dan eklampsia bila kejang.
Saran : Untuk mengetahui
pembengkakan yang tidak normal antara lain dengan menekan pada daerah
tungkai kaki yang bengkak, bila bagian yang ditekan tampak cekung dan
tidak segera kembali seperti semula berarti terdapat penumpukan cairan.
Untuk ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah selama kehamlan
seringkali diikuti dengan pembengkakan pada anggota tubuh kaki , bila
sudah mendapat perawatan dan pengobatan sebaiknya ibu hamil sering
sering mengganjal kedua kaki lebih tinggi dari tubuh agar memperlancar
aliran darah dan mencegah penumpukan cairan berlebihan di area kaki.
Hindari penggunaan pakaian yang ketat selama hamil. Ibu hamil dengan
kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati , mata
berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga
kesehatan terdekat.
3. Ibu hamil mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah dari jalan lahir.
Pada masa hamil muda, keadaan ini dapat
menimbulkan bahaya keguguran pada janin dalam kandungan. Pada usia
kehamilan yang lanjut mendekati cukup bulan, bila tiba tiba mengalami
keluar darah merah segar maupun gumpal kehitaman dari jalan lahir
kemungkinan besar berasal dari ari-ari atau plasenta yang terlepas
sebagian sebelum bayi lahir. Pada kondisi ini sebaiknya ibu hamil
segera di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
Saran : Pada saat
mengalami perdarahan seorang ibu hamil harus segera tirah baring agar
perdarahan tidak semakin banyak. Bila perdarahan cukup banyak hingga
menembus kain atau pakaian dan tempat pelayanan kesehatan jauh sebaiknya
selama perjalanan menuju ke rumah sakit posisikan kedua kaki lebih
tinggi dengan di ganjal bantal. Kepala dibaringkan datar sejajar tubuh.
Beri minum manis pada ibu hamil yang mengalami perdarahan. Jangan
memaksakan diri menuju rumah sakit yang jauh, segera menuju di tempat
pelayanan kesehatan yang ditemukan dalam perjalanan agar mendapat
tindakan pertolongan penambahan cairan dan upaya penghentian perdarahan.
Keterlambatan penanganan sering terjadi karena keluarga berusaha menuju
rumah sakit yang jauh tanpa adanya tindakan darurat dari tenaga
kesehatan terdekat.
4. Keluar air ketuban.
Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan
berapapun bila mengalami ada cairan keluar dari jalan lahir, baik itu
merembes maupun mengalir, segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan
untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban. Jangan lupa
perhatikan warna air ketuban atau perembesan air ketuban. Beritahukan
pada bidan saat memeriksa misalnya banyaknya air ketuban hingga
membasahi sprei atau berapa kali ganti pembalut, warna dan baunya.
Saran : Jangan menunda
untuk memeriksakan diri karena air ketuban semakin berkurang dan bisa
kering. Berisiko bayi mengalami infeksi dalam kandungan. Terutama bila
air ketuban yang keluar berwarna kuning kental atau kehijauan bau, ibu
hamil wajib segera datang kepada tenaga kesehatan terdekat. Bila terasa
ada perembesan air ketuban atau ada cairan ketuban mengalir dari jalan
lahir sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke bidan atau dokter dan
posisikan duduk atau bila air ketuban mengalir deras upayakan berbaring
selama perjalanan agar tidak semakin banyak cairan yang keluar.
5. Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama-sekali.
Pada kehamilan yang masih muda memang
belum dapat dirasakan. Pada umumnya, memasuki kehamilan lima bulan, ibu
hamil semakin sering meraskan gerakan gerakan janin dalam kandungan.
Bila dalam keadaan terjaga, diharapkan seorang ibu hamil bisa merasakan
gerakan janin kurang lebih sepuluh kali dalam 12 jam. Bila ibu tidak
merasakan gerakan janin sebaiknya segera menuju ke tempat pelayanan
kesehatan agar tidak terlambat dan terjadi kematian janin dalam
kandungan.
Saran : Ibu hamil bisa
mempraktekkan menghitung gerakan janin ini misalnya dengan menulis di
kertas saat sambil bekerja, misalnya dengan membuat tulisan dengan
sepuluh huruf : “ S A Y A N G B A Y I “ bila setiap merasakan bayi
bergerak, segera ibu menulis satu huruf saja maka selama bekerja di
kantor atau saat di rumah. bila sudah terangkai kalimat sayang bayi
berarti sudah aman. Atau bila ibu rumah tangga bisa dengan menggunakan
koin uang logam, saat bayi bergerak tandai dengan koin uang logam yang
dikumpulkan dalam wadah kecil, bila sudah terkumpul sepuluh koin berarti
bayi aman. Namun demikian perlu tetap di waspadai bila bayi tiba tiba
berhenti bergerak sama sekali setelah gesit bergerak terus menerus tanpa
henti. Pada beberapa kasus bayi dengan lilitan tali pusat seringkali
janin dalam kandungan setelah bergerak lincah, tiba-tiba bayi tidak
bergerak sama sekali .
Untuk merangsang gerak bayi sehari hari
bisa dilakukan antara lain ibu coba berbaring miring ke satu sisi tubuh
ke arah kiri dan usap perlahan perut ibu, ajak bayi berkomunikasi
sambil ibu relaksasi dan menarik nafas panjang.
6. Ibu muntah terus menerus dan tak bisa makan sama sekali.
Ada perubahan hormon tubuh yang berguna
untuk mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Namun pada
beberapa ibu hamil hal ini dapat mengakibatkan muntah berlebihan bahkan
hingga kesadaaran menurun akibat kekurangan cairan dan zat makanan.
Keadaan ini sangat membahayakan kondisi ibu dan janin dalam kandungan
Saran : Segera membawa
ibu hamil yang mengalami muntah berlebihan dan tidak bisa makan atau
minum, ataupun dalam keadaan setelah makan dan minum ibu hamil langsung
muntah lagi dan terdapat demam. Bila dalam pemeriksaaan ternyata ibu
hamil disarankan untuk perawatan di rumah sakit dan dibantu dengan
penambahan cairan makanan melalui infus maka hendaknya ada dukungan
dari keluarga. Keluarga bisa membantu mengamati tanda – tanda ibu hamil
kekurangan cairan tubuh antara lain bibir kering dan pecah pecah, nafas
bau, kulit kekenyalan menurun saat di cubit, keriput tidak segera
kembali, mata tampak cekung dan peningkatan suhu tubuh.
7. Ibu mengalami cedera atau trauma pada daerah perut.
Keadaan cedera tersebut bisa diakibatkan
kecelakaan, terjatuh maupun akibat tindakan kekerasan misalnya dipukul
atau ditendang daerah perut. Keadaan seperti ini dapat berakibat ibu
mengalami perdarahan, keguguran dan gangguan pertumbuhan dalam rahim.
Saran : Bila melihat ibu
hamil mengalami benturan pada perut atau terjatuh karena kecelakaan di
lalulintas walaupun tidak terluka sebaiknya segera membawa ibu hamil
kepada petugas kesehatan maupun pelayanan kesehatan terdekat untuk
mendapat pemeriksaan. Ibu hamil dengan tindakan kekerasan fisik hingga
saat ini masih ditemukan.Perlu adanya kerjasama dari lingkungan
masyarakat untuk menyadarkan pentingnya menjaga keselamatan dan
menyayangi ibu hamil.
Semoga bermanfaat bagi keluarga dan
masyarakat dalam membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda bahaya
pada ibu hamil dan semakin menyayangi para ibu hamil dengan memberi
perhatian khusus mulai dari hal – hal sederhana, misalnya tidak merokok
di depan ibu hamil, memberi tempat duduk pada ibu hamil yang berdiri di
bus kota atau kereta api, segera membantu mengantarkan ibu hamil ke
petugas kesehatan bila menemukan keadaan ibu hamil dalam tanda bahaya,
memberi dukungan mental pada ibu hamil dan sebagainya.
http://www.ibudanbalita.net/727/7-tanda-tanda-bahaya-kehamilan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar