Banyak
kepercayaan yang masih berlaku di masyarakat yang diperuntukkan untuk
ibu hamil.., percaya ga percaya kepercayaan yang berlaku secara turun
temurun ini masih ada., tentu saja ada sebagian dari kita yang
bertanya-tanya hari gini masih percaya hal seperti itu?! Apa kata
dunia!!! Eits., jangan salah ternyata kepercayaan seperti ini masih
hidup dan ada ditengah masyarakat, kepercayaan berupa anjuran dan
pantangan mengkonsumsi makanan tertentu ini biasanya dihubungkan dengan
sifat dan bentuk dari makanan tersebut,.
Saat hamil, kita pasti diberi sejumlah
daftar makanan yang harus dipantang. Yang paling populer (untuk
dilarang) pastilah durian, nenas, makanan pedas, kopi, minuman bersoda,
juga daging kambing. Ada pula yang mengatakan, konsumsi kopi atau teh
masih diperbolehkan asalkan dibatasi.
Namun, penemuan terbaru mungkin akan
mengubah rekomendasi mengenai berapa banyak minuman tersebut, khususnya
soda, yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Menurut studi yang
melibatkan 60.000 ibu hamil di Denmark, mengonsumsi soft drink yang
mengandung pemanis buatan dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi
prematur. Penemuan ini didapatkan setelah mengamati pola makan ibu hamil
sejak usia kehamilan 25 minggu. Dari pengamatan tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa 5 persen perempuan harus menjalani persalinan
prematur pada usia kehamilan 37 minggu, bahkan bisa lebih awal.
Uraian mengenai ibu hamil yang melahirkan
lebih cepat dan berapa banyak diet soda yang mereka konsumsi tampaknya
cukup mengejutkan. Jika ibu hamil tersebut minum satu minuman bersoda
dengan pemanis buatan dalam sehari, kecenderungan persalinan prematur
akan terjadi sebesar 38 persen daripada mereka yang tidak meminum diet
soda sama sekali selama kehamilan. Sementara itu, mereka yang minum
empat diet soda atau lebih dalam sehari kecenderungan melahirkan bayi
prematur meningkat jadi 80 persen.
Fakta ini cukup mengkhawatirkan, tetapi
penelitian ini juga dipandang sedikit kontroversial. Bayangkan bila satu
(atau empat) konsumsi minuman berkola setiap hari ternyata bisa
memengaruhi peluang bayi di dalam kandungan untuk berkembang sepenuhnya.
Sebagian menyatakan bahwa penemuan ini masih perlu penelitian lebih
lanjut, mengenai bagaimana faktor-faktor obesitas berkaitan dengan
konsumsi soda tersebut selama kehamilan. Kemudian, bagaimana
perbandingannya dengan risiko yang lebih umum dalam melahirkan bayi
prematur.
Nah, menurut para peneliti dari studi
ini, pemanisnyalah yang perlu disalahkan, bukan sodanya. Ada bukti tidak
langsung yang menghubungkan aspartam (kandungan dalam pemanis buatan)
dengan kelahiran prematur pada binatang. Peneliti juga tidak menyebutkan
merek pemanis tertentu dan sepakat bahwa mungkin ada faktor-faktor lain
yang memengaruhi.
Sekadar informasi, dalam label kemasan
makanan atau minuman, pemanis buatan punya nama lain, seperti
saccharin, sucralose, acesulfame K, dan aspartame. Sumber lain, meskipun
belum didukung bukti ilmiah, mengatakan bahwa aspartam bisa
meningkatkan risiko kanker, juga gejala alzheimer, lupus, multiple
sclerosis, dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Food and
Drug Administration (FDA) juga menyatakan bahwa orang yang sensitif
dengan senyawa dalam aspartam juga akan mengalami sakit kepala dan
kelelahan jika mengonsumsinya.
Meskipun ada hal-hal yang belum terbukti
secara ilmiah, tidak ada salahnya ibu hamil mempertimbangkan hasil
penelitian ini. Akan lebih baik apabila Anda berkonsultasi langsung
dengan dokter, bagaimana bahan-bahan di dalam minuman soda yang
membuatnya terasa manis itu bisa memengaruhi kesehatan janin dan
kesehatan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar