Jenis kelamin bayi biasanya ditentukan oleh kromosom yang dibawa sperma. Namun ternyata sebuah studi baru di Iran menemukan fakta bahwa kondisi kesehatan ibu juga bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Menurut studi tersebut, wanita hamil yang bermasalah dengan jantungnya cenderung melahirkan bayi perempuan daripada bayi laki-laki.
Studi ini melibatkan 200 wanita hamil yang didiagnosis menderita penyakit jantung dan dirujuk ke pusat pengobatan jantung saat melahirkan. Dari 216 bayi yang dilahirkan partisipan, 75 persennya adalah bayi perempuan.
Jumlah bayi laki-laki yang lahir dalam populasi seharusnya sama dengan jumlah bayi perempuan namun rasio bayi laki-laki dan perempuan di berbagai negara dapat bervariasi tergantung pada praktik pemilihan jenis kelaminnya.
Menurut CIA, di Iran, rasionya 105 bayi laki-laki dibanding 100 bayi perempuan. Namun dalam studi penyakit jantung, rasionya 32 bayi laki-laki lahir dari 100 bayi perempuan.
Alasan perbedaan rasio jenis kelamin pada bayi-bayi yang lahir dari wanita berpenyakit jantung memang belum diketahui. Oleh karena itu para peneliti dari Universitas Tabriz di Iran mengatakan mereka berharap studi ini dapat memicu adanya penelitian tambahan untuk menemukan kaitan tersebut.
"Kromosom dalam sperma laki-laki bertanggung jawab terhadap jenis kelamin bayi," ujar Dr. Kathryn Taubert, kepala science officer di World Heart Federation. "Namun studi ini juga mendorong adanya kemungkinan hubungan antara status kesehatan ibu dan jenis kelamin bayi," kata Tubert yang tidak terlibat dalam studi ini seperti dilansir dari MSNBC.Com, Selasa (24/4/2012).
Rata-rata usia wanita dalam studi ini adalah 29 tahun. Sebagian besar kelompok wanita tersebut (64 persen) bermasalah dengan katup jantungnya. 19 persen menderita Kardiomiopati Dilatasi, sebuah kondisi dimana jantung semakin melemah dan melebar namun tak mampu memompa darah secara efisien. 14 persennya memiliki masalah dengan struktur dan fungsi jantung sejak lahir.
sumber : health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar