Rabu, 24 April 2013
Cerebral Palsy Sebabkan Bocah Kembar Ini Tak Identik Lagi
Jakarta, Mendapatkan sepasang anak kembar adalah suatu kebahagian tersendiri bagi Dee Buchanan, ibu berusia 30 tahun. Tetapi sayang, salah seorang putranya sakit sehingga bocah kembar itu tak lagi identik.
Callum dan Mitchell Buchanan lahir 3 bulan sebelum tanggal yang diperkirakan. Namun berbeda dengan saudaranya, Callum, Spastic Diplegia Cerebral Palsy saat usianya 8 bulan. Penyakit itu membuatnya tidak bisa berjalan.
Dikutip dari Dailymail, Senin (22/4/2013), di awal kehamilannya Dee merasa sangat senang saat diberitahu mengandung janin kembar. Namun saat usia kehamilan Dee memasuki usia 26 pekan, dokter Princess Anne Hospital di Southampton mengatakan ada kondisi fatal yang membuat Dee harus melahirkan di usia kehamilan 28 pekan.
Kondisi fatal yang dimaksud adalah transfusi dari kembar ke kembar. Hal ini terjadi ketika bayi kembar identik berbagi plasenta, dan satu bayi menerima aliran darah lebih banyak dari yang lain.
Saat menjalani scan otak yang dilakukan karena kedua bayi lahir begitu dini, hasilnya diketahui Mitchell sangat sehat tapi Callum memiliki 'flare' di belakang otaknya. Yang dialami Callum adalah periventricular leukomalacia (PVL), yaitu jenis cedera otak yang mungkin disebabkan karena kelahiran traumatik. Padahal menurut Dee, sampai usia 20 minggu kehamilannya terasa normal.
"PVL-lah yang menyebabkan cerebral palsy pada Callum. Itu bisa dipicu oleh kekurangan oksigen. Mereka tidak bisa memberitahu saya apa yang menyebabkan PVL, tapi bisa jadi traumatik saat kelahiran yang menjadi penyebabnya," terang Dee.
Cerebral palsy mempengaruhi komunikasi antara otak dan otot, sehingga menyebabkan otot-otot di kaki Callum mengencang sehingga kaki tidak mampu berjalan dan merangkak.
Demi mencari kesembuhan bagi putranya, pada bulan Juni Dee akan membawa anaknya ke Amerika untuk menjalani operasi perintis. Operasi akan dilakukan oleh ahli bedah saraf Dr TS Park di Rumah Sakit Anak St Louis di Missouri.
Operasi atas Callum diupayakan orang tuanya setelah mengetahui kasus serupa yang dialami pasien anak-anak lainnya. Pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit Princess Anne dan setelah itu kondisinya sangat membaik.
Orang tua Callum lantas menghubungi Rumah Sakit St Louis dan mengirimkan video Callum kepada dokter. Setelah dokter bersedia menanganinya, kampanye penggalangan dana yang disebut Callum's Walking Wish pun digelar.
Untuk operasi dan biaya hidup di Amerika, kedua orang tua Mitchell dan Callum mengadakan penggalangan dana. Mereka memerlukan setidaknya 75 ribu euro, dan sejauh ini dana yang terkumpul baru 35 ribu euro.
Operasi atas Callum akan meliputi pemeriksaan serabut saraf sensorik yang masuk ke sumsum tulang belakang dari otot dan menghilangkan keabnormalan yang menyebabkan cacat. Menurut Dee, jika operasi dilakukan sejak dini maka hasilnya akan lebih baik. Sebab Callum tidak akan merasa berbeda dari saudara kembarnya.
Saat ini Mitchell sudah bisa duduk, merangkak, berjalan, berlari, juga naik dan turun tangga. Sedangkan Callum tidak bisa bergerak tanpa bantuan.
"Dia bisa duduk di lantai bila dipegangi, tapi ia tidak bisa merangkak atau berlutut. Dia tidak memiliki keseimbangan. Kadang-kadang saat sedikit nakal, ia akan duduk dan memiringkan kepalanya pada kita lalu melemparkan dirinya kembali di lantai dan mulai tertawa," paparnya sambil mengatakan Callum saat ini harus mengikuti fisioterapi ketat untuk membentuk otot intinya.
http://health.detik.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar